Opini Albert Agus - Senin 29 April 2024.
![]() |
Situasi Pinggir Kolam Makale, Tana Toraja, Senin (29/4/2024). |
Kabupaten Tana Toraja yang selama ini digembor-gemborkan soal potensi pariwisata berupa suguhan alam dan budayanya juga memiliki sisi kelam yakni minimnya inovasi pemerintah daerah dalam menghidupkan alun alun Kota Makale sebagai bentuk sokongan terhadap julukan Daerah Tujuan Wisata (DTW).
Warga Toraja tentu tidak asing dengan Kota Makale. Kota Makale sering dijadikan sebagai objek strategis melaksanakan berbagai kegiatan masyarakat. Namun, bagi penulis sendiri menilai Kota Makale terasa sangat asing. Kenapa? Karena Kota Makale ibarat Kota Mati yang kemudian penulis beri julukan "Kota Mati Suri". Bayangkan saja, setiap jam 8 malam di seputaran Kolam Makale terpantau sangat sunyi lantaran tidak adanya pemantik semisal hiburan dan jajakan dagangan bagi masyarakat untuk datang ke kota, apalagi Wisatawan.
Mengapa penulis menjuluki Kota Makale sebagai Kota Mati Suri? karena Pemerintah setempat saat ini tidak mampu berinovasi menghidupkan kota yang konon dijuluki DTW. Yah, kita berharap Pemerintah berikutnya yang terpilih dalam perhelatan pilkda kedepan mampu berinovasi.
Hal ini tentu berimbas terhadap minat wisatawan untuk datang kali yang kedua ke Toraja baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara.
Secara, wisatawan yang datang ke Toraja usai berkunjung ke Objek Wisata Burake misalnya, mereka tentu berharap ada hiburan di kota untuk merenggangkan otot seusai berkeliling di objek wisata menikmati kuliner khas Toraja di alun alun Kota misalnya, sembari karaokean di panggung strategis di Pasar Seni.
Namun realitanya Pemda tidak mampu mewujudkan harapan itu, Pemda tidak mampu melihat peluang agar wisatawan betah berlama-lama di Toraja sembari menghabiskan uang yang mereka bawa.
Tidak menutup kemungkinan juga wisatawan yang kembali ke daerahnya masing-masing menggaet handai tolan untuk datang kembali dan berlama-lama di Toraja sembari menghabiskan uang kemudian masuk menjadi PAD asalkan wisatawan puas dengan hiburan yang ada.
Hari ini, Selasa 29 April 2023, sontak kota Makale seperti dihidupkan kembali dengan adanya ajakan nonton bareng timnas u23 yang diselenggarakan oleh forkopimda.
Hal ini memberikan kenyamanan baru untuk Kota Mati Suri ini. Namun kenyamanan itu tidak bertahan lama, hanya 2 jam saja Kota Makale kembali menyandang status Kota Mati Suri. Lagi-lagi hal ini sebagain besar dipengaruhi kurangnya pemantik di tengah keramaian kota agar kota semakin hidup.
Dengan demikian, penulis berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja agar mampu berinovasi. Seperti halnya lokasi di Pasar Seni yang sudah lama tidak difungsikan, apa salahnya jika lokasi itu digunakan oleh pelaku UMKM menjajakan dagangan mereka di sana sembari membangun perlahan-lahan Kota Makale yang selama ini Mati Suri.