 |
| Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan Tana Toraja meninjau fasilitas Klinik Harapan Bunda di Mamullu. |
TANA TORAJA, DUPLIKNEWS.COM – Di tengah sorotan publik terkait pengelolaan limbah fasilitas kesehatan, Klinik Harapan Bunda di Mamullu justru tampil percaya diri menunjukkan komitmennya menjaga kelestarian lingkungan, Kamis (2/10/2025).
Pemilik Klinik Harapan Bunda, Rusmi Sari Tadjuddin, menegaskan bahwa kliniknya telah memiliki sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang lengkap dan sesuai standar, termasuk pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Sebagai bukti nyata, air hasil olahan IPAL dilepas ke kolam berisi ikan koi yang tetap hidup sehat. “Kalau ikan koi bisa hidup dengan baik, itu artinya kualitas air buangan dari klinik kami benar-benar terjaga,” tegas Rusmi.
Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Bona Patinggi, yang turut hadir meninjau lapangan menegaskan bahwa pihaknya selalu melakukan pengawasan sejak awal pengurusan dokumen UKL-UPL hingga IPAL benar-benar berfungsi.
“Dari sisi lingkungan hidup, kami jalankan tugas pengawasan sesuai aturan. Klinik ini terpantau tertib sejak awal,” ungkapnya dikutip dari weekendsulsel.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja, Yos Tombetasik, memberikan apresiasi atas kepatuhan tersebut. Ia menegaskan bahwa keberadaan fasilitas kesehatan bukan hanya soal pelayanan medis, tetapi juga menyangkut tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Kami mendorong seluruh klinik, puskesmas, maupun rumah sakit untuk meniru langkah ini. Kesehatan masyarakat harus sejalan dengan kelestarian lingkungan,” ujar Kepala Dinkes Tana Toraja, Yos Rombetasik.
Dengan IPAL yang berfungsi optimal, pengelolaan limbah B3 yang tertib, serta transparansi laporan lingkungan secara berkala, Klinik Harapan Bunda mengkalim bukan hanya sebagai fasilitas kesehatan yang melayani masyarakat, tetapi juga sebagai institusi yang bertanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan.
Penulis: Albert Agus
