Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan atas alb

Indeks Berita

Menuai Pro dan Kontra Bendungan Irigasi di Kanan Terbilang Terkesan Dipaksa Dilaksanakan

| Sabtu, April 27, 2024 WITA |
Setelah Pengerjaan, Nampak Bendungan Irigas Tak Terurus




TANA TORAJA, DUPLIKNEWS - Belum lama ini progres pembangunan bendungan irigasi yang ada di dusun kanan baru saja terselesaikan dan di fungsikan pada  bulan Agustus tahun 2023.

Namun pembangunan bendungan Irigasi di kecamatan Rembon tersebut diduga pelaksanaannya terkesan dilaksanakan secara paksa tanpa menghiraukan keluhan pemerintahan dan masyarakat setempat.

Hal itu terkuak setelah salah satu warga mengaduhkan hal ini kepada redaksi Dupliknews.

Tato' merupakan warga sekitar menuturkan bahwa pemerintah setempat dalam hal ini Lembang Sarapiang sebelumnya tidak setuju akan dilaksanakannya pembangunan itu.

"Pihak dari aparat Desa Sarapiang tidak setuju akan pembangunan itu, dikarenakan ada penolakan warga terkait pembangunan bendungan irigasi," ujarnya.

"Pasalnya belum ada solusi dan kesepakatan terkait dengan dampak kedepannya dibalik pembangunan itu, tapi di paksa untuk di bangun," lanjutnya.

Tato' mengutarakan pada saat Herianto Talandong yang merupakan kepala Lembang Sarapiang  menerbitkan surat penolakan untuk di bangun bendungan irigasi tersebut.

Akan tetapi pihak pelaksana tidak menghiraukan akan hal itu dan tetap melanjutkan projek pembangunan bendungan irigasi.

"Menuai Pro dan Kontra tapi masih saja dilanjutkan, tapi memikirkan efek dari pembangunan itu, " jelasnya.

Dalam pelaksanaannya anggaran yang digunakan merupakan anggaran dari dinas PUPR Tana Toraja.

Saat redaksi meninjau lokasi, bendungan irigasi di bangun tampak saat ini banyak sawah milik warga yang mengalami pengikisan tanah akibat luapan air yang tinggi, akibat tidak difungdikannya pintu bendungan irigasi, yang mengakibatkan pinggiran area sawah warga banyak runtuh ke sungai akibat terkikis luapan debit air yang tinggi.

Diperkirakan, kejadian ini akan berlanjut mengigat Tana Toraja saat ini sedang mengalami iklim curah hujan tinggi, dan masyarakat juga kawatir sawah mereka  nantinya semakin lama akan habis terkikis air bila hal ini tidak ditindaki.

Masyarakat berharap agar pemerintah daerah dapat merespon hal ini, karena mengigat lahan pertanian merupakan sumber utama mata pencarian masyarakat setempat untuk menunjang tingkat kehidupan dan perekonomian masyarakat tersecara khusunya yang ada di Lembang Sarapiang.



Penulis : Sambo

×
Berita Terbaru Update