TANA TORAJA, DUPLIKNEWS - Sejumlah pekerjaan yang mengunakan dana APBD dan DAK yang ada di Tana Toraja diduga banyak tidak tuntas dan berpotensi merugikan keuangan negara dan pemerintah daerah.
Salah satunya pekerjaan pengaspalan yang ada di jalan poros Se'seng-Burasia Kecamatan Bittuang kabupaten Tana Toraja, hingga sampai saat ini aktifitas pekerjaan masih berjalan dan sempat mangkrak beberapa bulan.
Dijelaskan dalam estimasi pekerjaan seharusnya pekerjaan yang ada di jalan poros tersebut sudah rampung pada akhir bulan Desember tahun 2023 dengan mengacuh pada papan royek, namun hingga memasuki akhir bulan Januari tahun 2024 pekerjaan ini masih berlanjut dan tahap pekerjaan masih belum rampung sepenuhnya.
Inisial S yang merupakan tokoh pemuda Lembang/Desa Kandua' menuturkan bahwa kontraknya tidak becus dalam mengerjakan proyek di kampungnya.
"Seharusnya pemerintah jangan tutup mata dalam membangun daerah, apalagi kalau sampai ada keterlambatan dalam melaksanakan pekerjaan. Ini sudah hampir tiga bulan masyarakat cukup sabar dalam menanti pekerjaan ini sampai selesai, harusnya pemerintah tegas dalam mengawasi pembangunan infrastruktur yang ada di Tana Toraja jangan duduk manis saja tanpa berbuat apa-apa," tegasnya saat menghubungi redaksi DuplikNews, Senin (22/01/2024).
"Jangan pemerintah mau di jadikan alat, yang seenaknya mau di atur oleh kontraktor nakal dan oknum-oknum lainnya," lengkapnya.
Diketahui, yang mengerjakan progres ini adalah PT. Kurnia Jaya Karya yang berasal dari Timika Papua yang di pimpin oleh Yusuf Rombe.
Sementara pengawas lapangannya Gusti yang merupakan warga dari Rantepao Toraja Utara.
Diinformasikan bahwa alatnya sempat ditarik dari lokasi pekerjaan dan sempat mangkrak selama beberapa bulan hingga dilanjutkan kembali pada bulan Januari tahun 2024.
Namun, alat yang seharusnya digunakan untuk mengaspal yang sempat didatangkan ke lokasi dan melakukan pekerjaan, hingga saat ini belum ada di lokasi.
Masyarakat berharap agar ada upaya pemerintah daerah dalam menindaki kontraktor ini, yang dinilai sangat merugikan negara dalam melaksanakan pekerjaan yang ada di Tana Toraja tepatnya di jl. Poros Se'seng-Burasia.
Hingga berita ini di turunkan, redaksi beberapa kali mencoba menghubungi pelaksannya namun hingga sampai saat ini belum memberikan respon terlebih lagi pimpinannya yakni Yusuf Rombe bungkam saat ditanyai mengenai progres pekerjaan yang belum rampung. (Jensa)