TANA TORAJA, DUPLIKNEWS - Menanggapi pemberitaan sebelumnya terkait dengan keterlambatan dalam menyelasaikan proyek peningkatan jalan poros Se'seng-Burasia yang tak kunjung juga selesai hingga saat ini.
Sehingga menimbulkan keresahan di berbagai kalangan masyarakat sekitar serta mengakibatkan gangguang pernafasan akibat polusi yang ditombulkan.
Namun hal itu tak dihiraukan para kontraktor pelaksana PT. Kurnia Jaya Karya dan di anggap biasa saja tanpa mempedulikan efek negatif pekerjaan itu.
Salah satu warga sekitar Indo' Lai menuturkan selama jalannya pekerjaan ditempatnya dia sering mengalami gangguan pernafasan dan sampai muntah-muntah akibat bauh dan asap yang ditimbulkan.
Sempat Indo' Lai menyarankan agar pelaksanaan untuk secepatnya di tuntaskan, namun hal itu tak di hiraukan.
Dalam pelaksanaannya Indo' Lai juga mengungkapkan banyak kejanggalan yang di lakukan selama dalam tahap pekerjaannya, tidak seperti yang di lakukan oleh kontraktor lain pada umumnya.
Diduga untuk menghemat dan mempercepat pekerjaan akibat sudah tempo dari kontraknya, pengaspalan yang di kerjakan PT. Kurnia Jaya Karya di jalan poros Se'seng-Burasia di kecamatan Bittuang banyak disunat dan disulap.
"Coba kita lihat dan periksa aspalnya itu pak apakah sudah sesuai dengan standar atau belum, kalau saya nilai apa yang dikerjakan beda dengan yang dikerjakan kontraktor lain, karena saya juga sering melihat pekerjaan seperti ini pak yang di kerjakan kontraktor dan mereka kerjakan dengan baik," ujarnya Sabtu, (30/03/024).
Indo' Lai juga kwartir terkait dengan kwalitasnya.
"Apa yang mereka sudah kerjakan ini pak, saya kwatir tidak sampai beberapa bulan pasti banyak keretakan dan terkelupas, ini saja belum apa-apa sudah banyak yang rusak, " bebernya.
Saat redaksi mencoba menggali kebeneran terkait penuturan warga, didapati sangat dengan mudahnya Aspal bisa terangkat pake tangan meskipun itu sudah melalui mode pengerasan beberapa hari tapi masih bisa terangkat dengan satu tangan seperti yang di utarakan oleh masyarakat setempat.
Dan juga saat redaksi melakukan penelusuran lebih lanjut didapati struktur ketebalan aspalnya berfariasi yakni diantaranya 1 cm 2,5 cm, 3 cm dan 4 cm dari seluruh pekerjaannya.
Indo' Lai berharap agar ada penindakan tegas oleh penegak Hukum, agar jangan semena-mena terhadap pekerjaan yang menggunakan anggaran negara.
Penulis : Jensa
