Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan atas alb


 

Indeks Berita

Awal Tahun Yang Baru Harga BBM Pertalite Tembus Rp. 17.000 Per Liter, Masyarakat Menjerit ?

| Senin, Januari 08, 2024 WITA |


TATOR
, DUPLIKNEWS - Memasuki awal tahun yang baru kebutuhan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak mengalami kenaikan yang sangat signifikan, sehingga membuat masyarakat sangat menjerit dengan kenaikan harga yang dinilai sangat fantastis tersebut.

Terpantau dari hasil penelusuran redaksi DuplikNews saat mendatangi beberapa wilayah kecamatan yang ada di kabupaten Tana Toraja, Senin (08/01/2024).

Didapati, sebagian besar wilayah yang ada di Kabupaten Tana Toraja mengalami lonjakan harga bahan bakar minyak jenis Pertlite, mulai harga Rp. 13.000 hingga mencapai Rp. 17.000 perliternya, sehingga mempengaruhi kebutuhan harga pokok sehari-hari hingga beberapa kebutuhan penting lainnya ikut naik.

Menurut warga, faktor yang mempegaruhi kenaikan harga bahan pokok ini dikarenakan bahan bakar jenis pertalite yang susah di dapatkan para penada yang melakukan pengisian di SPBU sehingga para pelaku usaha pengecer BBM menaikan harga dan mempegaruhi harga pokok lainnya.

Saat redaksi mempertanyakan ini ke salah satu SPBU yang ada di Tana Toraja, dikatakan stok bahan bakar minyak jenis pertalite saat ini masih terlanyani dengan baik dan harga masih sama dengan harga standar yakni Rp. 10.000.

Akan tetapi beda yang diungkapkan para pelaku penada yang biasa mengambil BBM di SPBU dan menjualkannya kembali kepada masyarakat yang tinggal di pelosok pedesaan, mereka mengatahkan bahwa BBM jenis pertalite langkah.

Tetapai pada kenyataannya tidak, Sehingga masyarakat menduga ada oknum yang segaja melakukan pemanipulasian dengan mengatakan bensin langkah di SPBU.

Indo Reski mengatakan sangat merasa resah dengan adanya oknum yang segaja melakukan tindakan seperti itu.

"saya merasa orang-orang yang melakukan itu tidak punya rasa kasihan terhadap sesamanya, seharusnya mereka melihat orang di sekitarnya jangan melihat diri sendiri kasihan kami masyarakat kecil," ungkapnya.

Ia juga menyoroti SPBU yang melanyani dengan menggunakan jerigen tanpa di bekali surat keterangan.

"Saya juga pernah lihat di salah satu SPBU Tana Toraja, yang dengan gampangnya memberikan pelayanan terhadap pembeli dengan menggunakan jerigen tanpa memperlihatkan surat keteragan dari pemerintah setempat, coba aparat penengak hukum mengambil tindakan untuk lebih di tertibkan agar kejadian ini bisa teratasi," terangnya.

Di samping itu Indo' Reski berharap agar pihak dinas terkait dan aparat penengak Hukum jangan tutup mata melihat hal ini, secepatnya untuk bisa diambil tindakan karena masyarakat resah akan tindakan yang di lakukan oleh oknum yang segaja memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkaya diri sendiri.

Terlebih lagi di katakan Indo' Reski, jenis bahan bakar ini merupakan tumpuan hidup masyarakat dalam melakukan segala aktifitas sehari-hari dan sebagai roda penggerak dalam menunjang perekonomian masyarakat seperti mesin tracktor pembajak sawah, gilingan padi, giligan kopi dan lain-lainnya, jelasnya. (Jensa)
×
Berita Terbaru Update