![]() |
Proyek Rp149 Miliar Water Treatment Plant Wajo Mangkrak, Warga Kecewa Harapan Air Bersih Kembali Pupus |
WAJO, DUPLIKNEWS – Harapan masyarakat Kabupaten Wajo untuk menikmati layanan air bersih 24 jam tampaknya kembali kandas. Proyek Water Treatment Plant (WTP) di Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo, yang digadang-gadang sebagai solusi krisis air bersih, kini terhenti tanpa kejelasan.
Proyek bernilai Rp149 miliar yang dimulai pada tahun 2023 dengan target rampung pada 2024 ini merupakan salah satu program strategis guna menjawab kebutuhan dasar warga terhadap air bersih yang layak. Namun, setelah sempat berjalan, aktivitas di lokasi proyek mendadak berhenti.
Yang membuat publik semakin kecewa, ini bukan kali pertama proyek besar air bersih di Wajo gagal. Pada masa pemerintahan Bupati Dahlan Maulana, proyek serupa juga pernah digagas dengan semangat tinggi, namun berakhir tanpa hasil nyata. Kini, di era Duo Amran, sejarah itu tampaknya terulang kembali.
“Sudah dua kali proyek besar air bersih dijanjikan, tapi hasilnya tetap sama—tidak ada yang dirasakan masyarakat. Padahal dana yang digelontorkan bukan sedikit,” ujar salah seorang warga Desa Assorajang dengan nada kecewa.
Padahal, berdasarkan data teknis, WTP Assorajang dirancang memiliki kapasitas 150 liter per detik, yang mampu melayani wilayah Tempe, Pammana, Tanasitolo, dan Sabbangparu. Proyek ini mencakup tiga tahap pekerjaan, yakni pembangunan intake, instalasi pengolahan air (IPA), dan jaringan distribusi.
Namun, fakta di lapangan berkata lain. Warga menilai proyek tersebut kini mangkrak tanpa informasi resmi, sementara krisis air bersih masih terus menghantui beberapa wilayah perkotaan.
“Kalau proyek sebesar ini dibiarkan berhenti tanpa penjelasan, bagaimana masyarakat bisa percaya bahwa program pemerintah benar-benar berpihak pada kebutuhan dasar rakyat?” tegas salah satu tokoh masyarakat Wajo.
Masyarakat berharap agar Pemerintah Kabupaten Wajo dan DPRD segera turun tangan mencari solusi dan memastikan proyek vital ini bisa dilanjutkan. Kepercayaan publik terhadap pemerintah sangat ditentukan oleh komitmen dalam menuntaskan program prioritas untuk kesejahteraan rakyat. (Red/Dupliknews)
Editor : Isba
Publish : A.sri