Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan atas alb

Indeks Berita

Karangan Toraja Jadi Langganan Banjir Gegara Proyek SPPBE, Warga Ancam Bakal Tutup Portal

| Jumat, Mei 30, 2025 WITA |

 

SPPBE PT Minanga Jaya Abadi di Karangan, Lembang Buntu Limbong, Gandangbatu Sillanan, Tana Toraja disorot warga.

DUPLIKNEWS.COM, TANA TORAJA  - Pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Karangan Dusun Alloan, Lembang Buntu Limbong, Gandangbatu Sillanan (Gandasil), Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, disorot warga.


Tokoh masyarakat, Eliaser mengatakan, proyek SPPBE PT Minanga Jaya Abadi kapasitas 50.000 Kg itu menyebabkan pemukiman di sekitar lokasi perusahaan jadi langganan banjir.


"Setiap hujan deras, daerah kami selalu banjir karena parit tidak mampu menampung debit air dari perusahaan, airnya sangat banyak sementara gorong-gorong di parit ini kecil. Akibatnya, rumah warga dan jalan tergenang air sekitar satu jengkal," ujarnya kepada DUPLIKNEWS, Jumat 30 Mei 2025, malam.


"Sudah berapa kali kami sampaikan ke penanggungjawab perusahaan tapi tidak pernah ditindaki. Manager dan humasnya bilang mereka hanya pekerja dan tidak mau berkomentar. Kalau begini kan kita bingung, mau koordinasi dengan siapa," sambungnya.


Kendati demikian, mereka sepakat untuk menggelar aksi demonstrasi jika keluhan itu tidak diindahkan. Mereka juga mengecam akan menutup portal SPPBE dan tidak mengijinkan perusahaan beroperasi sebelum ada solusi.


"Jadi kami tegaskan, kalau tidak ada solusi, kami akan menutup jalan masuk dan tidak mengijinkan beroperasi. Kami tidak menolak pembangunan tapi kami minta perusahaan perhatikan lingkungan kami yang selalu jadi langganan banjir," katanya.


Warga Karangan juga meminta pihak terkait segera turun tangan agar banjir tidak terus-menerus menggenangi rumah mereka.


Humas perusahaan, Papa Fadel saat dikonfirmasi menyatakan bahwa air yang masuk ke rumah warga lantaran intensitas hujan yang terlalu deras.


"Jadi kami jelaskan, banjir itu bukan karena adanya SPPBE tapi memang hujan yang sangat deras. Kami sudah buatkan parit yang memadai," ujarnya.


Sementara, Manager PT Minanga Jaya Abadi, Arman, menghindar saat didatangi wartawan di kantornya. Dia bahkan mengaku hanya tukang alias buruh.


"Saya cuma tukang di sini, kalau pengawas dan manager ke Makassar sejak kemarin malam. Kalau saya, tidak tahu mau komentar apa, takut salah bicara, saya cuma pekerja," ujarnya.

×
Berita Terbaru Update