Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan atas alb


 

Indeks Berita

Menelan Angaran 140 Milyar Namun Tak Dilaksanakan Sesuai Nilai Kontrak

| Sabtu, Mei 25, 2024 WITA |


MAMASA
, DUPLIKNEWS - Pengerjaan jalan Nasional Mamasa Sulawesi barat untuk menghubungkan Tana Toraja Sulawesi Selatan saat ini masih  terus berlangsung.

Diketahui, yang memenangkan tender untuk dikerjakannya pekerjaan ini yaitu PT. ALFRINDO PERKASA dan PT.MARINDA UTAMAKARYA SUBUR.KSO dengan nilai kontrak Rp 140.277.739.000,00 dengan tahun anggaran dari tahun 2022, 2023 dan 2024.


Dijelaskan, Dana bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan jangka masa pelaksanaan pekerjaan 660 hari kalender serta masa pemeliharaan 365 hari kalender.


Dengan nomor kontrak yang terpampang pada bahu jalan, 001/PKS/PPK.2.3-SULBAR/2022 dan pelaksanaan kontrak dimulai dari (16/12/2022 ).


Dalam pelaksanaannya, PT. ALFRINDO PERKASA dan PT.MARINDA UTAMAKARYA SUBUR.KSO mengerjakan dari ujung ke ujung, dimulai di titik perbatasan Sulawesi Selatan tepatnya daerah Tabang - Tandung dan wilayah Desa Lambanna kecamatan Mamasa.


Pantauan Dupliknews.com, titik lokasi pekerjaannya saat ini masih berada di wilayah Pasapa' dan berlanjut hingga mencapai titik aspal terakhir yakni di Desa Tandung kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa.


Terpantau, pekerja masih terus melakukan aktifitas di lokasi namun karyawan dari kedua Perusahaan ini diduga tidak menerapkan sistem Keselamatan Kerja Karyawan ( K3 ) sesuai yang telah tertuang dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja bagi setiap perusahaan untuk melindungi pekerjanya dari kecelakaan kerja.


Sesuai dengan hasil penelusuran Dupliknews.com dilokasi yang saat ini dikerjakan, potensi tingkat kecelakaan kerja sangat tinggi, Namun hal ini tak dihiraukan oleh pihak perusahaan.


Ambe' Tato yang merupakan warga sekitar yang enggan disebutkan nama lengkapnya membeberkan terkait dengan pelaksanaan selama di kerjakan.


"Ini pak kita berapa kali sudah ingatkan baik kepada  pengawasnya maupun karyawan lapangan untuk selalu menerapkan K3 agar saat bekerja insedent tidak terjadi karena selama mereka bekerja saya lihat mereka tidak melengkapi diri dengan peralatan K3 padahal berdiri atas PT, tentunya pasti ada sertifikasi K3, meskipun saya bukan bagian dari mereka tapi tidak ada psalahnya untuk mengigatkan sesama dan  kebetulan saya eks salah satu perusahaan yang ada di Kalimantan jadi saya tahu penanaman mengenai K3 sejak dini," ungkapnya Kamis ( 23/05/2024 ).


Ia juga menambahkan agar pihak perusahan lebih lagi memperhatikan karyawannya dalam melaksanakan pekerjaannya.


" Ya kita berharap pak ada perhatian khusus dari pihak pimpinan perusahaan agar pada saat bekerja para karyawannya tidak mengalami insedent, dengan menfasilitasi karyawannya dengan K3, karena keluarga menunggu kepulangan mereka dengan selamat, " tambahnya.


Meskipun Ambe' Batto bersyukur atas pekerjaan jalan ini namun dia juga menghimbau agar tidak melupakan keselamatan karyawannya.


"Kita juga bersyukur pak atas pekerjaaan jalan ini, karena dari dulu masyarakat merindukan untuk terbukannya aksek ke Toraja karena dapat menunjang tingkat perekonomian yang ada di Kabupaten Mamasa, namun tak lupa juga kita jangan mengabaikan keselamatan karyawan selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung, " jelasnya.



Penulis : Jensa Sambokaraeng

×
Berita Terbaru Update