TANA TORAJA, DUPLIKNEWS - Aliansi masyarakat Toraja melakukan aksi demontrasi di Kantor DPRD Tana Toraja dengan menggandeng tokoh pemuda dan Tokoh Masyarakat Flores terkait dugaan perlakuan pelecehan seksual anak di bawah umur yang dilakukan oleh salah satu oknum yang profesinya sebagai supir angkot di wilayah Tana Toraja, Senin (16/10/2023).
Dalam pertemuannya massa aksi menyayangkan terkait peran serta Pemerintah Kabupaten yang tak peduli terhadap kasus pelecehan seksual yang belakangan ini marak terjadi di wilayah Tana Toraja.
Ferdy selaku Koordinator massa aksi menyayangkan tidak ada responsifnya Pemerintah Kabupaten dalam menanggapi kejadian yang di alami Masyarakatnya.
"Sungguh sangat di sayangkan tidak ada penindakan tegas yang di berikan Pemerintah Kabupaten kepada pelaku yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur serta pendampingan terhadap korban pelecehan seksual, jangan cuma hanya janji manis dan duduk manis di kantor tidak ada perhatiannya serta beretorika," terangnya.
Lanjut "Jangan bapak/Ibu di sibukkan dengan kampanye baru masyarakatnya tidak di perhatikan," tegasnya.
Menanggapi itu Sekertaris daerah Muhammad Safar mengatakan bahwa ini akan menjadi bahan evaluasi kedepan dan kami akan lebih serius lagi menanggapi kasus-kasus yang ada di Tana Toraja.
"Saya menyambut baik akan pertemuan ini dan kedepannya kami akan lebih pro aktif lagi dalam menanggapi permasalahan yang ada, serta kami juga berharap peran serta masyarakat dalam menanggapi permasalahan ini untuk jangan di besar-besarkan percayakan kepada pihak berwajib, mari sama-sama menciptakan suasana kondusif di daerah yang kita kasihi dan cintai ini," tuturnya.
Dalam pertemuannya Ferdi juga sempat bersitegang dengan salah satu penerima Aspirasi yakni perwakilan dari dinas P3PA Pemerintah Kabupaten Tana Toraja karena memberikan stegmen yang tidak masuk di akal dan mencoba memberikan jawaban pembodohan terhadap massa aksi hari ini.
Sehingga koordinator aksi meluapkan kekecewaannya, dia meminta untuk serius dalam menanggapi ini jangan taunya bersilat lidah, hargai seragam yang di pakai karena itu mencritakan lambang dari masyarakat lo juga, tutupnya sambil meluapkan emosinya.(JSK)